Senin, 14 Mei 2012

Membangun Kecerdasan Religi Anak.


Kecerdasan Religi
Apa yang harus saya katakan.. Definisi kecerdasan religi memang belum terstandarkan secara formal, tapi dari sisi pandang saya, kecerdasan religi adalah pemahaman seseorang terhadap agam atau kepercayan yang dianutnya yang mempengaruhi wawasannya dalam memandang sesuatu hal.

Pengenalan paham ketuhanan pada anak perlu dilaukan sejak dini oleh orang tua. Ini adalh tantangan dan tanggung jawab orang tua untuk mewujudkan keluarga sakinah. Pemahaman tentang norma atau aturan aturan bisa diterima anak ketika berusia 4 tahun karna wadah pemikirannya sudah cukup untuk hal tersebut. sehingga anak bisa diajarkan tentang agama, semisal sholat,dosa, pahala, dan lainnya. jangan memaksakan anak harus benar benar mengerti, karna penguasaan anak berusia dini ini hanya masih dalam tahap pengenalan dan hanya sebatas menuruti/meniru orang tua.

Peran orangtua


kadang kita tahu ada orang tua yang mengajarkan anaknya ang msih usia dini dengan cara memberi hukuman  atau bentuk paksaan keras lainnya, padahal tidak  perlu sampai berbuat seperti itu. sebaiknya dalam proses pengajaran agam pada anak, orang tua memperhatikan hal2  berikut ini:

  • Step by step

ajari agama anak ssecara bertahap.dan rutin jangan langsung dicekoki dengan berbagai hal yang nantinya malah membuat anak bingung dan malah menolak ajaran tersebut. misalnya, hari ini ajari kata bismillah, lalu esoknya diajari kata alhamdulillah.


  • Jadilah teladan

akan sangat membingungkan bagi anak jika orang tua yang malas solat kemudian menyuruhnya melakukan solat. tentu perintah tersebut akan diremehkan atau dianggap basa basi oleh anak tersebut. cobalah beri contoh yang baik pada anak, ajak ke masjid bersama-sama, perdengarkan pada anak ketika orang tua membaca qur'an, dsb. ketika anak belum berusia 7 tahun, orang tua bisa memberikan reward berupa kue atau mainan ketika anak melakukan hal baik atau beramal. ketika berusia 7 tahun sebaiknya pemberian reward ketika anak beramal dihentikan, dan mulai diajari bahwa hal tersebut adalah kewajiban dan rewardnya bisa dipetik kelak di surga. pemahaman ketuhanan anak umur 10 tahun sudah lebih baik lagi, sehingga jangan beri imbalan atas ibadah yang dilakukan anak, karna hal ini bisa berpengaruh jelek untuk penataan niat beragama anak.


  • Temani dan support anak dalam beribadah

Ajak beribadah bersama, temani ngobrol tentang urusan beragama, dengarkan curhat atau kendala anak dalam melakukan ibadah, ingatkan dengan nada baik dan luwes ketika anak lupa mengerjakan ibadah. hal-hal ini bisa menambah semangat dan percya diri anak dalam ibadah.


  • Saling mengisi dan ikhlas

terkadang orang tua juga akan mengalami keteledoran beribadah, ketika anak menegur atau bertanya akan hal tersebut sebaiknya orang tua meneerima dengan baik dan tidak emosi atau membuat alasan yang tidak-tidak. menjalani ibadah bersama-sama dengan hati ikhlas dan rido akan terasa menyenangkan dan menambah keharmonisan keluarga.

0 komentar:

Posting Komentar