Rabu, 04 Juli 2012

Cara Jitu Cegah Penyakit


Setiap orang  tua menginginkan anaknya sehat. Anak yang sehat dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal sehingga menjadi generasi penerus yang sehat. Penyakit infeksi, yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, maupun parasit,  merupakan sumber penyakit yang membahayakan. Pada tahun 2002, penyakit infeksi menghabiskan anggaran hingga $120 miliar dan menimbulkan lebih dari 160.000 kematian di Amerika serikat.


Cara pencegahan penyakit infeksi yang telah banyak kita dengar adalah imunisasi. Dengan mengikuti jadwal imunisasi kita bukan hanya melindungi tubuh si kecil namun juga lingkungan sekitar dari penularan penyakit infeksi.

Selain imunisasi, sebenarnya banyak hal mudah dan sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit infeksi. Menjaga kebersihan tangan adalah salah satu cara yang paling baik untuk mencegah penularan penyakit. Mencuci tangan menghilangkan mikroorganisme yang didapat dari lingkungan sekitar seperti orang lain, permukaan benda yang kita sentuh, hingga binatang.

Dalam suatu penelitian yang dilakukan di tempat penitipan anak, kebiasaan mencuci tangan dapat menurunkan angka kejadian diare serta infeksi saluran pernapasan atas hingga 25%.  Satu hal yang harus diingat ialah: Mencuci tangan yang efektif ialah menggunakan sabun dan air atau jika tidak tersedia dapat menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol.

Selain tangan, kita juga harus menjaga kebersihan peralatan rumah tangga di rumah. Salah satu yang tak boleh terlewatkan adalah membersihkan piranti makan buah hati Anda, seperti botol susu, piring makan, sendok,  dan gelas. Pilih pembersih yang tepat agar seluruh kotoran dapat tersapu dengan baik. Hindari menggunakan wadah/talenan yang sama untuk makanan matang dan mentah.

Pada beberapa ruangan seperti dapur dan kamar mandi terkadang tidak cukup dibersihkan menggunakan sabun namun perlu dilakukan disinfeksi (membunuh kuman) menggunakan disinfektan. Hal ini terutama penting bila seseorang menderita diare, selesma atau influenza.

Bagi mereka yang menyukai binatang, binatang peliharaan sebaiknya diperiksakan ke dokter hewan secara berkala serta mendapatkan imunisasi sesuai ketentuan sehingga tidak menularkan penyakit terkait binatang. Binatang liar sebaiknya dihindari karena dapat menjadi perantara untuk penularan penyakit.
Lindungi si kecil dan seluruh keluarga dengan menjaga kebersihan rumah serta piranti makan sebagai suatu rutinitas rutin di keluarga Anda.

Pastikan kebersihan piranti makan si kecil :

  • Sebelum menggunakan botol susu/piring makan/gelas/ sendok si kecil pastikan kondisinya dalam keadaan bersih dan kering.
  • Sesudah digunakan, bilas dengan air bersih, pilih pembersih yang aman (bebas) zat kimia dan bahan lain yang membahayakan. Bersihkan sampai sudut-sudut yang seringkali sulit dibersihkan. Bilas kembali dengan air bersih.
  • Keringkan dengan alat atau biarkan kering dengan sendirinya.
  • Simpan di tempat yang kering dalam keadaan tertutup


Referensi :
http://www.cdc.gov/
Roberts L, Smith W, Jorm L, Patel M, Douglas RM, McGilchrist. Effect of Infection Control Measures on the Frequency of Upper Respiratory Infection in Child Care: A Randomized, Controlled Trial. Pediatrics. 2000; 105; 738-42

Selasa, 03 Juli 2012

Anemia Pada Anak Indonesia

anak anemia
Anemia adalah keadaan yang menunjukkan kadar hemoglobin (Hb) seseorang lebih rendah dari kadar hemoglobin normal. Di Indonesia anemia terjadi akibat kekurangan nutrien (terutama zat besi), di samping protein dan mineral lain, seperti mangan, cuprum, seng, dan lain-lain. Zat-zat tersebut diperlukan untuk pembentukan hemoglobin dalam tubuh kita. Keadaan anemia menyebabkan kapasitas pengangkutan oksigen oleh sel darah merah menurun.

Bila menemukan anak dengan anemia, maka penting untuk menentukan apakah disertai kelainan atau gangguan pada leukosit dan trombosit. Bila anemia disertai kelainan leukosit dan trombosit maka keadaan ini umumnya berhubungan dengan sumsum tulang (seperti pada leukimia, anemia aplastik) atau penyakit imunologis (AIDS dan SLE).

Usia eritrosit normal adalah 120 hari, setelah itu musnah dari sirkulasi. Pada kondisi normal, kehilangan/penghancuran eritrosit diimbangi dengan proses pembentukan eritrosis. Sebaliknya  pada anemia, terjadi ketidakseimbangan antara pembentukan eritrosit dengan proses hemolisis dan/atau perdarahan.

Kriteria anemia menurut WHO:

Usia                                                     Kadar Hb (g/dL)
6 bulan – < 5 tahun                              <11
> 5 – 14 tahun                                     <12
perempuan sehat                                 <12
perempuan hamil                                <11
lelaki dewasa                                       <13

Pada anak berdasarkan gangguan fungsional secara umum anemia dapat dibagi menjadi 3 kategori besar:
A. Gangguan pembentukan sel eritrosit

  1. Kegagalan sumsum tulang, disebabkan oleh anemia aplastik, keganasan, osteopetrosis, dll.
  2. Kegagalan produksi eritropoietin, disebabkan penyakit gagal ginjal kronik, hipotiroid, malnutrisi protein, dll.
  3. Gangguan pematangan sel eritrosit akibat defisiensi zat besi, thalasemia, keracunan logam, dll
  4. Gangguan pematangan sel inti karena defisiensi vitamin B12, asam folat, dll

B. Kehilangan darah akibat perdarahan (akut dan kronik)
C. Proses penghancuran sel eritrosit (hemolitik) akibat kelainan Hb, penurunan produksi globin karena thalasemia, kelainan dinding sel darah merah, kelainan sel darah merah, infeksi, dll.

Anemia kah anak saya ?

Anak anemia jarang memperlihatkan gejala dan tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan fisisnya sampai nilai hematokrit kurang dari 25%. Penilaian pucat sangat bervariasi terutama pada anak berkulit putih atau berkulit gelap. Pucat dapat dideteksi dengan memeriksa telapak tangan atau kaki serta kuku. Pemeriksaan fisis harus memperhatikan 3 tanda gejala utama, yaitu pucat atau anemia, perdarahan, dan pembesaran organ hati, limpa serta pembesaran kelenjar getah bening. Pemeriksaan standar yang dibutuhkan adalah pemeriksaan darah tepi lengkap.

Jika tidak tertangani dengan baik, anemia dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan. Sheriff dkk menganjurkan agar skrining defisiensi besi dilakukan sebelum umur 8 bulan, karena anemia pada umur 8 bulan mengakibatkan keterlambatan perkembangan pada umur 18 bulan. Sebaiknya skrining dilakukan sebelum usia 6 bulan.

Anemia dan kecerdasan

Menurut McCann dan Ames (2007) lebih dari 40 laporan penelitian anak dan remaja dengan anemia (>60% pada usia <2 tahun) menyimpulkan bahwa anemia pada umur <2 tahun maupun >2 tahun mengakibatkan rendahnya kemampuan kognitif dan gangguan perilaku anak.

Metallinos-Katsaras dkk (2004) memberikan 15mg besi setiap hari selama 2 bulan pada 21 anak anemia umur 3-4 tahun dan plasebo pada 28 anak dengan besi cukup. Setelah 2 bulan pada anak anemia terlihat peningkatan bermakna pada penurunan kesalahan, peningkatan ketepatan, dan lebih efisien.
Anakku.net by Dr. Endang Windiastuti, SpA(K) - Divisi Hematologi-Onkologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM

Senin, 02 Juli 2012

Demam Berdarah Saat Hamil


Jika demam berdarah disaat hamil, apa yang harus dilakukan ?
Penyakit ini disebabkan oleh suatu virus yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan. 
Vektor yang berperan dalam penularan penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti.

Manifestasi penyakit
Sesudah inkubasi selama 3-15 hari orang yang tertular dapat mengalami/menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini, yaitu :
1. Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
2. Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 – 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.
3. Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung, mulut, dubur dsb.
4. Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok / presyok pada bentuk ini sering terjadi kematian.

Kenali gejala DB
Penyakit DBD didiagnosis berdasarkan kriteria WHO 1986, meliputi :
Kriteria klinis : demam tinggi mendadak tanpa sebab jelas terus menerus 2-7 hari, manifestasi perdarahan, pembesaran hati, syok / kegagalan sirkulasi (peredaran cairan tubuh) dan perfusi (resapan cairan)
Kriteria laboratoris : trombositopenia <100.000 ( kadar trombosit menurun), hemokonsentrasi/peningkatan ht >=40% (Pengentalan darah)
DBD didiagnosis bila terdapat minimal 2 tanda klinis, trombositopenia & hemokonsentrasi.

Demam berdarah pada kehamilan
Kehamilan tidak mempengaruhi perjalanan klinis DBD. Penyakit ini hampir tidak pernah mengakibatkan kelainan kongenital, tetapi kematian janin mungkin terjadi. Pada pasien hamil , tergantung usia kehamilan, untuk kehamilan dengan risiko tinggi perdarahan (misal plasenta previa), infeksi DBD dengan trombositopenia menambah risiko perdarahan. Demikian pula terdapat kenaikan risiko perdarahan dan anemia postpartum. Sedangkan untuk kehamilan trimester pertama, dapat ber resiko terjadinya keguguran (abortus).

Tansmisi vertikal virus dengue, meskipun jarang, telah dilaporkan. Keadaan ini umumnya terjadi bila infeksi dengue terjadi menjelang kelahiran dan mengakibatkan bayi baru lahir mengalami kondisi klinis seperti DBD pada umumnya.

Harus banyak minum
Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang diduga menderita Penyakit Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian.

Pengobatan terhadap penyakit ini secara umum sama saja antara wanita hamil dan pasien yang tidak hamil, terutama ditujukan untuk mengatasi perdarahan, mencegah/mengatasi keadaan syok / presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum, bila perlu dilakukan pemberian cairan melalui infus.
Demam diusahakan diturunkan dengan kompres dingin, atau pemberian antipiretika.

Tidak perlu antibiotika
Tindakan pencegahan DBD meliputi menghindari gigitan nyamuk, fogging fokus, abatisasi, dan pemberantasan sarang nyamuk. Penderita harus disarankan banyak minum air, menghindari pemakaian salisilat atau obat anti inflamasi non steroid lain (misal ibuprofen). Panas badan dapat dicoba diatasi dengan kompres dan bila diperlukan dengan parasetamol. Antibiotika pada dasarnya tidak perlu diberikan. Pasien perlu mendapat perhatian saat panas mulai turun, atau bila ada keluhan nyeri perut, mual dan muntah.

Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk di sepanjang siang hari (pagi sampai sore) karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan menghindari berada di lokasi-lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD nya. Bila memang sangat perlu untuk berada di tempat tersebut kenakan pakaian yang lebih tertutup, celana panjang dan kemeja lengan panjang misalnya. Gunakan cairan/krim anti nyamuk (mosquito repellant) yang banyak dijual di toko-toko, pada bagian badan yang tidak tertutup pakaian.

Awasi lingkungan di dalam rumah dan di halaman rumah. Buang atau timbun benda-benda tak berguna yang menampung air, atau simpan sedemikian rupa sehingga tidak menampung air. Taburkan serbuk abate (yang dapat dibeli di apotik) pada bak mandi dan tempat penampung air lainnya, juga pada parit / selokan di dalam dan di sekitar rumah, terutama bila selokan itu airnya tidak / kurang mengalir. Kolam/akuarium jangan dibiarkan kosong tanpa ikan, isilah dengan ikan pemakan jentik nyamuk. Semprotlah bagian-bagian rumah dan halaman yang merupakan tempat berkeliarannya nyamuk, dengan obat semprot nyamuk (yang banyak dijual di toko-toko). Bila tampak nyamuk berkeliaran di pagi/siang/sore hari.

Bila ada salah seorang penghuni yang positif atau diduga menderita DBD, segera semprotlah seluruh bagian rumah dan halaman dengan obat semprot nyamuk di pagi, siang dan sore hari, sekalipun penderita tersebut sudah dirawat di rumah sakit. Hubungi PUSKESMAS setempat untuk meminta fogging di rumah-rumah di lingkungan setempat.

Pencegahan secara massal di lingkungan setempat dengan bekerja sama dengan RT/RW/Kelurahan dengan PUSKESMAS setempat dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), Fogging, atau memutuskan mata rantai pembiakan Aedes aegypti dengan Abatisasi.

Referensi:
Penyakit infeksi sistemik pada kehamilan, segi praktis pengenalan dan penatalaksanaannya; http://pkusolo. Wordspress.com. Nop 2007.
Hendarwanto, Dengue. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid 1 ed3, 1997. 417-434.
Source: AnakKu.net by Dr. Arju Anita, SpOG - RSIA Hermina Depok

Minggu, 01 Juli 2012

Tahi Lalat Berbahaya?


Apa sih tahi lalat itu?
Tahi lalat merupakan tumor jinak pada kulit yang paling umum dijumpai pada manusia. Kita jangan bingung dengan istilah tumor yang berasal dari bahasa Latin yang artinya "bengkak" atau benjolan. istilah ini digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan biologis jaringan yang tidak normal yang dapat bersifat jinak atau ganas (disebut kanker).

Sel pada tumor jinak tumbuh lambat karena itu biasanya tidak cepat membesar. Selain itu, tumor jinak mempunyai simpai (serabut pembungkus yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat) sehingga umumnya mudah dibuang dengan cara operasi, bila diperlukan. Berbeda dari kanker yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak teratur, berlebihan dan mampu mendesak/menyerang jaringan sehat sekitarnya, baik dengan cara invasi langsung di jaringan yang berdekatan maupun dengan migrasi sel kanker ke tempat yang jauh (dikenal sebagai metastasis/anak sebar).

Tahi lalat merupakan tumor yang berasal dari sel-sel melanosit, yakni sel penghasil pigmen kulit kita. Istilah medisnya 'nevus' yang juga berasal dari bahasa Latin untuk menggambarkan adanya bercak berpigmen pada kulit. Nevus umumnya muncul saat lahir atau segera setelah lahir, meski bisa juga muncul pada usia selanjutnya.

Tahi lalat bisa dibedakan berdasarkan ukurannya, warnanya, permukaannya, letak sel penyusunnya, bentuknya, batas tepinya maupun ada tidaknya penyakit lain yang menyertainya. Kebanyakan tahi lalat berwarna (disebut nevus pigmentosus) baik hitam, coklat, atau kebiruan. Tetapi ada juga tahi lalat yang tidak berwarna atau sewarna dengan kulit. Meskipun istilah tumor berarti 'benjolan' tetapi tidak semua tahi lalat merupakan benjolan. Banyak juga tahi lalat yang tumbuh rata dengan permukaan kulit.

Ditinjau dari permukaannya, ada tahi lalat yang berambut dan ada yang tidak. Sedangkan berdasar letak selnya ada tiga jenis tahi lalat. Yang terletak di permukaan kulit disebut compound nevus. Yang masuk agak ke dalam dan terletak di antara kulit luar (kulit ari) dan kulit jangat (yakni lapisan kulit sebenarnya yang mengandung sel-sel yang tumbuh) disebut junction nevus. Ada juga tahi lalat yang tidak terlihat, karena terletak di bawah lapisan jangat yang disebut intradermal nevus. Dilihat dari ukurannya (diameter terpanjang) jenis tahi lalat bervariasi dari yang kecil (< 1,5 cm); sedang (antara 1,5 cm – 19,9 cm) sampai yang  besar (>20 cm) yang dikenal sebagai tahi lalat raksasa atau Giant nevus. Dikatakan tahi lalat kecil dijumpai pada 1 dari 100 kelahiran, ukuran sedang pada 6 dari 1000 kelahiran dan bentuk raksasa pada 1 dari 20.000 kelahiran.

Apakah tahi lalat berbahaya?
Tahi lalat secara umum sebetulnya merupakan tanda lahir yang tidak berbahaya dan biasanya kalaupun ada, hanya menimbulkan keluhan kosmetis saja. Tetapi meski tak terlalu sering, tahi lalat dapat pula pada suatu waktu, berubah menjadi kanker(keganasan) yang disebut melanoma maligna, sehingga pengenalan dini gejala perubahan ini wajib diketahui.

Kapan tahi lalat harus diwaspadai?
Beberapa kriteria suatu tahi lalat beranjak menjadi ganas antara lain ialah ukuran bertambah besar dengan cepat, terjadi perubahan warna sehingga warnanya tidak homogen, bentuk dan batas tepinya menjadi tidak beraturan lagi, jaringan kulit di sekitarnya meradang kemerahan, adanya rasa gatal dan perih karena timbul luka.

Jika hal semacam tersebut dialami, apalagi kalau kemudian tahi lalat itu mudah berdarah, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter kulit atau bedah supaya dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Salah satu pemicu perubahan menjadi ganas ialah iritasi atau trauma berulang pada tahi lalat seperti sering tertekan, dipencet, digaruk atau tergesek baik sengaja maupun tanpa sengaja (itu sebabnya hati-hati pada tahi lalat di bawah kuku, di telapak kaki dsb). Ditinjau dari ukurannya menjadi penting karena sekitar 10-15% giant nevus dapat berkembang menjadi ganas. Sedangkan berdasar tipenya, yang sering berubah sifat ialah bentuk junction nevus.

Perubahan ini bisa jadi tak berbahaya dan hanya sebagai perubahan biasa, tetapi bisa juga merupakan tanda keganasan. Berdasar derajat keganasannya, melanoma maligna termasuk kanker yang sangat ganas. Ukuran kankernya mungkin kecil, tapi anak sebarnya bisa ke mana-mana.

Apakah harus dibuang?
Tahi lalat sebaiknya dibuang jika dicurigai terjadi perubahan ke arah keganasan. Satu-satunya jalan untuk menghilangkan tahi lalat adalah dengan operasi. Meski demikian, ada kalanya seseorang minta tahi lalatnya diangkat hanya karena alasan kosmetis atau karena kepercayaan saja. Misalnya, tahi lalat di bawah mata dianggap kurang bagus karena pemiliknya sering menangis. Atau tahi lalat di tengkuk tidak bagus, karena merupakan tanda beban hidup.


Yang harus diketahui, operasi harus dilakukan oleh dokter ahlinya, agar dapat diangkat seakar-akarnya. Pilihan tindakannya dapat dengan bedah pisau atau bedah laser. Tindakan bedah listrik (kauterisasi) sangat tidak dianjurkan karena yang terbuang hanya bagian luarnya, sementara bagian dalamnya mungkin justru dapat berkembang menjadi kanker. Demikian pula dengan pengolesan kapur atau bahan lainnya, yang dikhawatirkan akan menimbulkan trauma sebagai pemicu perubahan ke arah keganasan.

Tips :
a. Perubahan tahi lalat yang perlu diketahui (dikenal dengan singkatan ABCDE supaya mudah diingat)
1. Asymmetry bentuk menjadi tidak simetris.
2. Border yakni tepi/batas tahi lalat yang tidak tegas dan tidak beraturan
3. Color yakni warna tahi lalat yang tidak homogen
4. Diameter yakni ukuran yang besar (giant nevi) atau tahi lalat yang cepat membesar (walaupun ada juga melanoma yang kecil tapi sangat berbahaya)
5. Elevation adanya penonjolan yakni bila semula tahi lalat datar tiba-tiba menjadi timbul atau menyembul dari permukaan kulit.

b. Pastikan bahwa kalau terjadi perubahan tahi lalat dari keadaan biasanya, atau kapanpun ada keraguan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter anda.

Referensi :
Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin ed. 4. Jakarta, FKUI, 2005.
Harper J, Oranje A, Prose N. Textbook of Pediatric Dermatology, 2nd ed. Oxford: Blackwell Publishing Ltd; 2006
Steen CJ.  Congenital Nevi. Diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/1118659-overview. April 24, 2009.
Pearson GD,  Gomuwka PK. Skin, Congenital Hairy Nevi. Diunduh dari http://emedicine.medscape.com/ article/1295033-overview. Aug 14, 2008.
Source: AnakKu.com by Dr. Ari Muhandari Ardhie, SpKK - Spesialis Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.

Sabtu, 30 Juni 2012

Makanan Berlemak Baik


Jangan buru-buru tak mau mengonsumsi jenis makanan mengandung lemak karena takut gemuk. Padahal lemak tertentu bisa memberikan efek positif bagi kesehatan.

Fokuskan makan pada makanan yang mengandung lemak baik, yaitu monounsaturated (lemak tak jenuh tunggal) atau dikenal sebagai asam lemak omega 9.

Menurut American Heart Association, asam lemak omega 9 membantu meningkatkan kesehatan jantung karena mengurangi kadar kolesterol jahat dalam darah. Selain itu, omega 9 juga kaya akan vitamin E yang mendukung sistem sirkulasi yang sehat.

Karena manfaat kesehatan yang mereka berikan, penting bagi Anda untuk mengetahui makanan apa saja yang mengandung lemak tak jenuh tunggal ini.

Alpukat
Buah berwarna hijau ini dikemas dengan lemak sehat, yaitu lemak tak jenuh tunggal, yang dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik. Meskipun alpukat tinggi kalori, masih masuk akal untuk mengonsumsinya.

Satu buah alpukat memiliki 30 gram lemak tidak jenuh dan 16 gram lemak tak jenuh tunggal. Berarti, Anda hanya perlu seperempat buah untuk mendapatkan asupan likopen, beta karoten dan penyerapan antioksidan lainnya secara optimal.

Minyak zaitun
Buah zaitun kaya akan lemak tak jenuh tunggal. Tambahkan zaitun ke dalam makanan dan salad Anda atau masak makanan dengan minyak zaitun bisa membantu kesehatan jantung.

Sekitar 80 persen kandungan dari minyak zaitun adalah lemak tak jenuh tunggal, terutama asam lemak omega 9 atau dikenal sebagai asam oleat. Hanya sepertiga sendok teh memiliki 3,3 gram lemak tak jenuh tunggal dan polifenol dan vitamin E.

Kacang-kacangan
Jangan pernah sepelekan kacang. Meskipun sering dituduh sebagai penyebab munculnya jerawat, kacang ternyata menyediakan jumlah tinggi akan lemak tak jenuh tunggal.

Almond dan kenari dianjurkan para ahli untuk masuk ke dalam makanan yang membantu kesehatan jantung. Jadikan kacang ini sebagai cemilan di siang atau sore hari. Dalam porsi 200 kalori, hazelnut dan filbert memberikan 15 gram lemak tak jenuh tunggal. Sementara kacang pecan, mete dan almond memberikan 11 gram lemak tak jenuh tunggal dalam satu porsi 200 kalori.

Senin, 18 Juni 2012

Cara Mencerdasan Anak Sejak Dalam Kandungan


Kecerdasan seorang anak sejatinya sudah dumlai sejak ia masih dalam kandungan.
Karena otak sebagai organ yang sangat berperan dalam menentukan kecerdasan seorang anak sudah dibentuk sejak usia kehamilan 8-14 minggu. Itu sebabnya ibu hamil sangat dianjurkan menjaga kesehatan kehamilannya. Misalnya saja dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan memberikan stimulasi kepada janin.



Perkembangan otak

Otak memulai prose's perkembangannya sejak 8-14 minggu setelah proses pembuahan  terjadi. Proses tersebut kemudian berlangsung dengan cepat terutama di trimester akihir kehamilan. Dan prose's selanjutnya terjadi begitu bayi dilahirkan hingga berusia 3 tahun.
Pada saat janin berusia 3 minggu, hubungan antar sel saraf sudah mulai terjadi dan saat janin berusia 6 bulan, jaringan otak semakin berkembang dan sudah mendekati sempurna.
image : simplehomemade.net
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan otak
  1. Faktor ibu selama kehamilan. Selain masalah genetika, juga dipengaruhi oleh masalah nutrisi ibu, racun kehamilan (rokok dan alcohol), penyakit yang menyerang ibu hamil, infeksi saat hamil, dan masalah sosio-ekonomi.
  2. Gangguan plasenta, dan kondisi bayi setelah dilahirkan. Misalnya saja kekurangan oksigen, infeksi saraf pusat, kuning.
Dari sekian faktor yang mempengaruhi kesehatan janin—terutama otaknya, yang bisa di intervensi adalah nutrisi ibu hamil. Disarankan mengonsumsi makanan bergizi seimbang selama kehamilan.
Acuan yang digunakan :
  1. Karbohidrat : sebagai sumber energi (1 gram = 4 kalori). Berfungsi sebaai penjaa kesehatan jaringan saraf serta pembentukan sel-sel darah merah. Kebutuhan per hari sekitar 9 porsi (satu porsi kira-kira setara dengan sepotong roti atau setengah cangkir sereal)
  2. Protein : berfungsi sebagai zat pembangun tubuh (1 gram = 4 kalori). Kebutuhan per hari diperkirakan sebesar 3 porsi (setara dengan 2 butir telur atau 200 gram daging ayam atau ikan).
  3. Lemak : merupakan penyumbang energi terbesar (1gram = 9 kalori) dan juga sebagai pelarut vitamin (A,D, E, K). Selain itu lemak merupakan penunjan prose's perkembangan saraf/otak dan fungsi penglihatan.
Ibu hamil juga disarankan minum susu minimal segelas per hari plus sayuran dan buah. Disarankan mengosumsi buah 3 porsi sehari. Selain kaya serat untuk mencegah sembelit, sayur dan buah kaya akan vitamin dan mineral.
Kalsium, asam folat, zat besi, iodium merupakan vitamin dan mineral yang meski dalam jumlah sedikit namun penting bagi kesehatan ibu dan bayi.
Stimulasi sejak dalam kandungan :
  1. Ajak janin Anda berbicara, bacakan buku cerita kepadanya, nyanyikan lagu-lagu sederhana,  atau perdengarkan musik klasik disertai belaian hangat.
  2. Lakukan stimulasi kapanpun dan dimanapun, misalnya saja menjelang Anda tidur atau saat Anda berada di kantor
Perhatikan kesehatan Ibu hamil

Lakukan pemeriksaan rutin selama kehamilan. Ini penting untuk memantau kondisi janin Anda dalam kandungan. Misalnya saja tekanan darah, perlu secara rutin diperiksa, terutama bagi Anda yang memiliki riwayat hipertensi.
Bekali diri dengan pengetahuan yang cukup tentang pemberian ASI. Banyak ibu gagal memberikan ASI eksklusif dikarenakan factor ketidak tahuan soal menyusui. Siapkan kondisi Ibu untuk menyusui, misalnya dengan merawat payudara dengan baik.

Berikan yang terbaik

Setelah si kecil lahir, segera berikan ASI. Tak diragukan lagi, ASI merupakan makanan lengkap terbaik bagi bayi. Selain kaya nutrisi, ASI juga mengandung AA-DHA, zat yang diyakini dapat mencerdaskan otak si kecil.
Dengan menyusui, selain mendapatkan nutrisi bayi juga mendapatkan kenyamanan karena berada dalam dekapan ibu. Rasa aman dan nyaman ini merupakan sinergi yang positif, baik bagi bayi maupun ibu. Jalinan tali kasih sayang dan ikatan batin dapat semakin erat saat menyusui.

Minggu, 17 Juni 2012

Cara Mengatasi Anak Susah Makan

Cara Mengatasi Anak Susah Makan - hidupsehat
Problema ini dialami hampir semua orang tua terhadap anaknya. Beberapa tips di bawah ini dapat membantu Anda dalam mengatasi masalah makan si Kecil :
  1. Terapkan aturan makan di rumah
Jadwalkan waktu makan secara teratur. Jelaskan kepada anak, bahwa waktu makan adalah pagi, siang, dan malam. Anak sebaiknya makan dalam waktu 30 menit, tidak lebih, agar mereka menghargai waktu, dan tidak bermain-main dengan makanannya. Di antara sela waktu makan sajikan potongan buah segar.
  1. Berikan dengan kasih sayang
Lakukan kontak mata, senyuman, sentuhan, dan pujian untuk mendukung anak dalam memakan makanannya. Hindari interaksi yang negatif seperti pemaksaan, ancaman, dan sebagainya.
  1. Variasikan jenis makanan
Berikan makanan yang bervariasi kepada anak, dan bentuklah menjadi tampilan yang lucu di mata anak, baik hiasan warna maupun bentuknya
  1. Konsultasi dokter
Apabila anak mengalami masalah makan yang lebih kompleks, konsultasikan dengan dokter anak. Dokter akan melakukan pengukuran antropometrik, yaitu meliputi berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala atau lingkar lengan atas. Hasil pengukuran ini akan dievaluasi melalui grafik pertumbuhan.
Masalah makan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Anak yang susah makan dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan, misalnya kekurangan zat gizi, anemia defisiensi, dan tumbuh kembang yang tidak optimal. Untuk mengatasinya diperlukan dukungan dan kasih sayang dari orang tua kepada anak.
Referensi :
  1. Ellen S. Rome, etal. 2003. Children and Adolescent with Eating Disorders: The State of the Art. Pediatrics, 111 (1): 98-103.
  2. Ellyn Satter. 1990. The Feeding Relationship: Problems and Interventions. The Journal of Pediatrics, 117 (2): 181-189.

Sabtu, 16 Juni 2012

5 Penyebab Anak Susah Makan


5 Penyebab Anak Susah Makan - hidupsehat
Berikut adalah 5 penyebab anak susah makan
  1. Anak sedang sakit
Cermati apakah ia mengeluh nyeri perut, muntah, atau diare, mungkin anak sedang terserang infeksi virus, bakteri, atau parasit. Selain infeksi, ada penyakit lainnya yang dapat mempengaruhi proses makan anak, misalnya alergi zat makanan tertentu, bibir sumbing, dan lain-lain.
  1. Suasana hati
Apakah anak terlihat sedih dan murung? Suasana hati anak sangat mempengaruhi keinginan makannya. Orang tua sering memaksa, atau bahkan mengancam anak. Tujuannya agar anak mau makan. Namun biasanya anak malah menangis dan takut, dan justru semakin menolak makan.
  1. Banyak minum susu
Susu seringkali dianggap sebagai pengganti nasi bila anak tidak mau makan. Minum susu terlalu banyak dapat menyebabkan anak menolak makan karena sudah merasa kenyang.
  1. Mengemil berlebihan
Si kecil lebih memilih makan kue-kue, roti, biskuit, dan makanan cemilan lainnya? Perilaku mengemil yang berlebihan, terutama di antara waktu makan, apalagi ditambah dengan jenis cemilan yang padat kalori dapat menyebabkan anak malas makanan utama.
  1. Jenis makanan kurang bervariasi
Sama seperti orang dewasa, anak-anakpun memerlukan variasi jenis makanannya.  Kreasikan makanan buat si kecil dengan tampilan yang menarik.

Referensi :
  1. Ellen S. Rome, etal. 2003. Children and Adolescent with Eating Disorders: The State of the Art. Pediatrics, 111 (1): 98-103.
  2. Ellyn Satter. 1990. The Feeding Relationship: Problems and Interventions. The Journal of Pediatrics, 117 (2): 181-189.

Jumat, 15 Juni 2012

Anak Pemakan Pasir Derita Gizi Buruk




Dua bersaudara, Rizki (8) dan Rio Jaya Saputra (4 tahun 7 bulan), warga miskin di Desa Olo, Nagari Sunur, Kecamatan Nan Sabaris, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, yang memiliki kebiasaan memakan pasir, ternyata mengalami gizi buruk.

"Gizi anak saya memang kurang karena kami kekurangan biaya untuk membeli makanan bergizi. Selain itu, entah kenapa kedua anak saya suka makan pasir," kata ibu dua bersaudara itu, Marnis, saat berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Pariaman, Selasa.

Pembantu pembuat tikar pandan itu mengemukakan, tidak sanggup memberikan makanan bergizi kepada anaknya, apalagi membawa ke rumah sakit, karena tidak memiliki jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas).
Bidan setempat yang melihat kondisi Rizki dan Rio langsung merujuknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman.
Dr Robert Simanjuntak, yang merawat dua bersaudara itu, menyatakan bahwa hasil diagnosa memperlihatkan pasiennya mengalami gizi buruk jenis Marasmic-kwarsiorkhor.
"Ini termasuk gizi buruk stadium berat, sangat kekurangan gizi, protein, dan energi," katanya.

Berdasarkan hasil laboratorium, kata Robert, kedua anak tersebut juga mengalami kekurangan protein berat, sehingga harus segera dipenuhi proteinnya.
Secara medis, katanya, perawatan butuh waktu dua sampai tiga bulan, karena harus melewati proses stabilisasi, transisi, dan rehabilitasi.

Kedua anak tersebu masuk rumah sakit sejak tiga hari lalu, dan kini masih dalam tahap stabilisasi.
Menurut Robert, ibu kedua anak tersebut tidak punya uang untuk berobat, sementara jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) tidak diurus.

Kini pihak rumah sakit mencari obat untuk memenuhi protein tanpa melalui program Jamkesda maupun Jamkesmas, melainkan diurus langsung oleh rumah sakit.
Robert mengemukakan, berdasarkan hasil rontgen memperlihatkan kedua anak tersebut setiap hari makan pasir karena diduga kuat mereka kekurangan makanan.
"Sampai dirawat, dia makan nasi lahap sekali," katanya.

Menurut Robert, dalam hal itu ada kelainan psikologis anak yang disebutnya Pica atau memiliki tabiat di luar kebiasaan orang lain pada umumnya.
Menanggapi gizi buruk kedua anak itu, ia menilai, bisa fatal bila disertai dengan penyakit penyerta, dan pengaruh terhadap mental keduanya di masa mendatang.

Direktur RSUD Pariaman, Dr Lyla Yanwar, mengatakan bahwa pembiyaan perawatan, pengobatan, dan pembiyaan lain Rio dan Rizki ditanggung sepenuhnya oleh RSUD dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padangpariaman, meskipun tidak ada Jamkesmas atau Jamkesda,.
"Bagaimanapun caranya, kedua anak tersebut dirawat dan ditanggulangi dengan baik," katanya menambahkan. (*) Padangpariaman (ANTARA News)
Editor: Priyambodo RH

Kamis, 14 Juni 2012

Tips Cegah Puting Lecet


Kesehatan anak memang penting, tapi kesehatan sang ibu juga tak kalah pentingnya, termasuk dalam hal menyusui. Berikut ini tips untuk cegah puting lecet karena menyusui:
  1. Pastikan bayi menyusui dengan benar, yakni bagian hitam pada payudara (areola) masuk ke dalam mulutnya, dan lidah bayi menjadi bantalan di bawah puting. kepala-leher-dan punggung berada pada satu garis lurus.
  2. Usai menyusui, keluarkan puting secara perlahan-lahan dengan cara memasukkan telunjuk Anda yang sudah bersih ke mulutnya secara lembut sampai mulutnya membuka dan puting dapat dikeluarkan.
  3. Jagalah puting tetap kering sebisa mungkin di antara waktu menyusui.
  4. Pastikan puting kering sebelum Anda mengembalikan tutup bra pada posisi semula setelah selesai menyusui bayi.
  5. Jika salah satu puting sudah lecet, istirahatkan selama satu hari satu malam. Sementara itu, bayi menyusui payudara yang tidak lecet dan pompalah ASI dari payudara yang tidak disusui.
  6. Oleskan krim khusus payudara (misalnya krim camomile) dua hingga tiga kali sehari.
  7. Sebagai alternatif, gunakan pelapis putting (nipple shield) yang terbuat dari silikon lembut dan sesuai dengan nipple Anda. Sterilisasikan terlebih dahulu.
Referensi:
Stoppard, M. complete baby&children. Dorling Kindersley, United Kingdom, 2001.

Rabu, 13 Juni 2012

Infeksi HIV dan AIDS pada Anak


Infeksi HIV dan AIDS pada Anak - hidup sehat
Infeksi HIV dan AIDS, merupakan masalah global yang perlu mendapat perhatian khusus.
Tidak hanya pada orang dewasa, tetapi penyakit ini juga menyerang bayi dan anak. Setiap tahunnya, ratusan anak dari seluruh dunia terinfeksi HIV dan meninggal akibat AIDS karena tidak mendapat penanganan yang sesuai.

Di dunia, setiap harinya sekitar 2000 anak usia 15 tahun ke bawah terinfeksi HIV akibat penularan dari ibu ke bayinya, sekitar 1400 anak-anak usia di bawah 15 tahun meninggal akibat AIDS, sementara sekitar 6000 orang dalam usia produktif antara 15-24 tahun terinfeksi HIV.

Penularan  HIV pada anak sebenarnya dapat dicegah. Program pencegahan ini sudah dilaksanakan di negara-negara yang berpendapatan tinggi, yang siap dalam pencegahan HIV. Pelayanan untuk mendeteksi dan mengobati HIV telah menurunkan penularan dari ibu ke anak hingga 2% dan meningkatkan ketahanan hidup bayi yang terinfeksi HIV. Di Indonesia, telah dibuat program pengendalian HIV/AIDS oleh Departemen Kesehatan pada tahun 2007. Selain itu Departemen Kesehatan juga bekerja sama dengan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) untuk menangani kasus HIV/AIDS pada anak, meskipun masih banyak kendala dan tantangan yang harus dihadapi.

Apa itu HIV dan AIDS?

HIV merupakan kepanjangan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus yang menyerang sistem imun manusia. Virus tersebut menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) atau sindrom defisiensi imun didapat. Penyakit AIDS ditandai dengan serum dan virus HIV positif, dan memiliki gejala klinis yang berkaitan dengan AIDS, termasuk di antaranya infeksi bakteri oportunistik (kuman yang sebetulnya tidak menimbulkan penyakit pada orang normal), atau komplikasi pada sistem saraf, paru atau jantung.

Bagaimana bayi dan anak-anak bisa terinfeksi HIV?

Penularan dari ibu ke anak (mother to child transmission) berperan utama dalam penyebaran HIV pada anak. Bila seorang wanita yang telah terinfeksi HIV dan mengandung, maka kemungkinan bayinya akan terinfeksi selama kehamilan atau saat proses melahirkan per vaginam (secara normal). Selain itu, HIV juga bisa ditularkan melalui ASI.
Selain dari penularan ibu ke anak, beberapa anak dapat terkena HIV di dalam rumah sakit atau situasi medis lain; misalnya melalui jarum suntik yang belum steril atau melalui transfusi darah yang telah terinfeksi HIV. Di negara-negara yang lebih maju, masalah-masalah ini telah diatasi, tapi di lingkup yang lebih miskin sumber daya hal tersebut masih merupakan isu penting. Pada anak yang lebih tua, aktivitas seksual dan penggunaan narkoba juga merupakan resiko untuk terinfeksi HIV.

Gejala anak yang terinfeksi HIV


Kebanyakan anak dengan HIV tidak bertambah berat badannya tetapi dapat juga tumbuh dengan normal. Kemampuan motorik dan perkembangan mental mereka seringkali tertinggal dibanding anak normal seperti merangkak, berjalan dan berbicara. Seiring dengan perkembangan penyakitnya, banyak anak mengalami masalah sistem saraf seperti sulit berjalan, performa sekolah yang buruk, kejang, dan gejala ensefalopati HIV (kelainan pada otak). Seperti juga orang dewasa yang telah terinfeksi HIV, anak-anak dengan HIV juga dapat terkena infeksi oleh kuman lain yang mengancam jiwa, meskipun angka kejadiannya berbeda dengan orang dewasa. Di antaranya:
  1. Toksoplasmosis (penyakit akibat parasit), lebih sering terjadi pada anak daripada orang dewasa.
  2. Pneumocystis carinii pneumonia (PCP), yang merupakan penyebab utama kematian pada anak yang terinfeksi HIV atau AIDS
  3. Penyakit paru yang disebut lymphocytic interstitial pneumonitis (LIP). Jarang pada orang dewasa, lebih sering pada anak. Penyakit ini dapat menyebabkan sulit bernapas secara progresif seperti PCP dan biasanya harus dirawat.
  4. Kandidiasis berat (infeksi jamur) yang dapat menyebabkan diaper rash (ruam popok) dan infeksi pada mulut dan tenggorokan yang menyebabkan kesulitan makan
  5. Bila sudah bertambah parah, anak yang terinfeksi HIV dapat mengalami diare kronik karena infeksi oportunistik/kuman lain.
Anak-anak dengan HIV menderita penyakit infeksi yang umum terjadi pada anak lebih sering dan lebih parah dibanding anak yang tidak terinfeksi. Infeksi tersebut dapat menyebabkan kejang, pneumonia, pilek berulang, diare, dehidrasi dan masalah-masalah lain yang dapat menyebabkan anak harus dirawat di rumah sakit lebih lama dan adanya masalah nutrisi.

Diagnosis


Umumnya untuk mendiagnosis infeksi HIV pada anak sangat sulit, karena pada bulan-bulan awal kehidupan, bayi bisa tampak sehat dan normal. Untuk memastikan diagnosis dibutuhkan pemeriksaan laboratorium yang tepat. Uji antibodi HIV dapat digunakan untuk mendeteksi antibodi terhadap HIV.

Bayi yang lahir dari ibu penderita HIV, akan memiliki antibodi terhadap HIV yang didapat dari ibu melalui tali pusat, dan bertahan di dalam darah bayi hingga usia 18 bulan (disebut juga antibodi maternal). Karena antibodi maternal ini menunjukkan status infeksi HIV ibu, bukan si bayi, maka uji antibodi HIV tidak begitu berguna pada bayi baru lahir dan bayi di bawah usia 18 bulan.

Akhir-akhir ini, ditemukan pemeriksaan untuk mendiagnosis infeksi HIV pada bayi usia 6 bulan atau di bawahnya. Pemeriksaan ini disebut tes PCR (polymerase chain reaction) HIV dan dapat dilakukan pada usia berapapun.

Diagnosis dini sangat penting, karena keadaan imunodefisiensi yang berat dan mengancam kehidupan dapat terjadi dengan cepat. Tata laksana yang optimal infeksi HIV pada bayi dan anak, memerlukan diagnosis yang tepat waktu dan akurat.

Pengobatan


Bayi dan anak yang telah terinfeksi HIV harus ditangani oleh dokter anak yang mengerti tentang HIV. Penanganan HIV positif pada bayi dan anak sangat sulit, tapi ada beberapa pilihan terapi yang tersedia.
Terapi antiretroviral (ARV) bekerja sangat baik pada anak-anak,  angka kematian anak yang terinfeksi HIV menurun sebanyak yang ada pada dewasa. Menentukan waktu yang tepat untuk memulai terapi pada anak merupakan hal yang sulit. Terapi yang lebih cepat dapat mencegah kerusakan sistem imun. Meskipun demikian, pemberian ARV bukan merupakan gawat darurat. Yang penting dalam penanganan HIV anak adalah kepatuhan minum obat yang merupakan kunci keberhasilan pengobatan anak yang terinfeksi HIV dan mencegah terjadinya resistensi (kebal terhadap obat).

Pencegahan



Oleh karena penularan dari ibu ke anak berperan utama dalam penyebaran HIV pada anak, maka cara utama untuk mencegah anak-anak terinfeksi HIV adalah dengan pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak.
Program pencegahan transmisi dari ibu ke anak (prevention of mother to child transmission of HIV/ PMTCT) dilakukan untuk menurunkan angka penderita infeksi HIV pada anak.  Program ini mencakup skrining HIV pada ibu hamil, pemberian ARV pada ibu hamil dengan HIV positif, dan asuhan perawatan saat bayi lahir. Pada ibu hamil yang menderita HIV, proses persalinan sebaiknya melalui operasi Caesar.

Selain itu, oleh karena virus HIV dapat ditularkan melalui ASI, maka sebaiknya ASI diganti dengan susu formula, dan tidak menggabungkan pemberian keduanya.

Ada beberapa imunisasi yang dapat dilakukan pada bayi dan anak yang terinfeksi HIV. Ada baiknya melakukan konsultasi dengan dokter anak sebelum memberikan imunisasi.

Orangtua dengan anak HIV


Infeksi HIV dan AIDS pada Anak - hidup sehatBanyak orangtua yang khawatir anaknya dapat menginfeksi orang lain. Orang tidak terinfeksi HIV dengan tinggal bersama, bermain, sekolah, atau berbagi makanan/mainan dengan seseorang yang terinfeksi HIV.  Hewan dan serangga juga tidak menularkan HIV.  Virus HIV dapat mati dengan mudah bila berada di luar tubuh manusia. Meskipun demikian, tetap perlu menjaga higiene dan kebersihan tubuh, seperti mencuci tangan dengan sabun, karena bisa juga terjadi infeksi dari bakteri atau virus lain.

Yang perlu mendapat perhatian khusus adalah darah, misalnya saat pembersihan luka, perlu memakai alat perlindungan diri misalnya sarung tangan. Atau jika terpapar/terkena percikan darah, maka segera bersihkan dengan air secepat mungkin.

Bila terdapat bercak darah pada pakaian, cuci di air dingin terlebih dulu, lalu gunakan deterjen seperti biasa. Infeksi HIV tidak menular melalui liur, oleh karena itu peralatan bayi seperti botol susu dan peralatan makan dapat dicuci dan disterilisasi seperti biasa.

Bercak darah di lantai atau perabot dapat dibersihkan dengan kain atau tisu sekali pakai, lalu buang ke dalam kantung plastik. Gunakan air sabun hangat untuk membersihkan area yang terkena, lalu buang kain/tisu seperti biasa.

Perlu diperhatikan oleh orangtua bahwa pemberian obat harus tepat. Ada beberapa masalah yang bisa terjadi dalam hal ini misalnya, pemberian obat yang tidak sesuai dengan jadwal sekolah atau bermain. Pemberian obat di depan umum atau situasi social lain dapat menyebabkan perasaan malu dan stress emosional. Liburan atau perjalanan juga dapat menyebabkan sulitnya pemberian obat yang tepat. Hal-hal tersebut harus dapat diantisipasi dengan baik dan perlu dilakukan perencanaan ke depannya.
By dr. Dwinanda Aidina Fitrani Zakiudin Anakku.net.


Selasa, 12 Juni 2012

5 Makanan Pereda Sakit Kepala/Migrain


5 Makanan Pereda Sakit Kepala/Migrain-hidupsehat
Salah satu jenis sakit kepala yang banyak dikeluhkan adalah sakit kepala sebelah atau migrain. Serangan sakit kepala migrain terasa lebih menyiksa dan terkadang datang tiba-tiba. Penderita migrain akan merasakan nyeri dan berdenyut seperti dipukuli dan ditarik-tarik dan biasanya disertai dengan gangguan saluran cerna seperti mual dan muntah. Penderitanya pun cenderung menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, suara dan bau-bauan. Hal itu tentu amat mengganggu dan bisa menghambat segala aktifitas si penderita.

Kata migrain berasal dari bahasa Yunani yaitu hemicrania (hemi = setengah, cranium = tengkorak kepala). Serangan sakit kepala migrain dapat terjadi beberapa kali setahun sampai beberapa kali seminggu, dengan lama serangan biasanya 1-2 jam. Migrain atau sakit kepala sebelah sebenarnya belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun, diperkirakan jenis sakit kepala ini disebabkan karena adanya hiperaktifitas impuls listrik otak yang meningkatkan aliran darah di otak sehingga terjadi pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi (luka radang).

Profesor Richard B. Lipton, peneliti senior dari The Saul R. Korey Department of Neurology Albert Einstein College of Medicine, Universitas Yeshiva, mengatakan, migrain merupakan suatu gangguan kesehatan yang dapat memengaruhi kualitas hidup. Nyeri berdenyut di salah satu sisi kepala tersebut dapat meningkatkan risiko serangan jantung dua kali lipat, juga penyakit kardiovaskuler lainnya seperti stroke dan tekanan darah tinggi.

Sebelum menyerah menenggak obat-obatan kimia, coba atasi migrain dengan konsumsi makanan berikut, seperti dikutip Shine.

Brokoli
Ketika kadar magnesium berkurang, tubuh biasanya akan mengalami ketegangan otot dan migrain. Konsumsi makanan mengandung riboflavin, seperti brokoli, membantu menyeimbangkan kebutuhan magnesium sehingga meredam keluhan-keluhan yang muncul.

Yogurt
Kandungan vitamin B dalam susu fermentasi ini memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan fungsi-fungsi tubuh, seperti pertumbuhan dan pembelahan sel. Vitamin yang dikenal sebagai riboflavin ini berperan menambah cadangan energi dan membebaskan kepala dari nyeri.

Telur
Kandungan protein dalam telur membantu mengontrol kadar glukosa dalam darah, dan memberi tubuh energi untuk menjalankan aktivitas sepanjang hari tanpa gangguan sakit kepala. Sajikan telur sebagai menu sarapan pembuka hari.

Bayam
Kekurangan magnesium biasanya menjadi biang keladi munculnya migrain, seperti yang biasa terjadi menjelang menstruasi. Bayam, sebagai makanan mengandung magnesium dan kaya mineral, cukup membantu mengatasi gangguan ini.

Susu rendah lemak
Minuman kaya kalsium ini membantu mengatasi ketegangan pembuluh darah, yang mempengaruhi transmisi impuls saraf. Seperti kita tahu, terganggunya aliran ini bisa mengakibatkan kepala berat dan berdebar-debar.

Senin, 11 Juni 2012

Sebab-sebab yang Membuat Anak Berbohong


sebab anak berbohong - hidupsehat
Ketika Anda mendapati anak berbohong, apakah Anda langsung memarahinya? Jangan..! Itu cara yang salah dalam membina keluarga hidup sehat dan harmonis. Coba lakukan pendekatan sesuai usianya. Coba tanyakan diri sendiri, pernahkah Anda berbohong? Semua orang pasti pernah berbohong—entah demi alasan apapun. Tetapi ketika ini kita temukan pada buah hati kita, timbul kekhawatiran. Apalagi bila kebohongan tersebut menyudutkan pihak lain.
"Mbok Iyem yang pecahin vas Ibu," kata Sissy, ketika ibunya bertanya siapa yang memecahkan vas bunga di ruang tamu. Lain waktu, gadis berusia 5 tahun ini juga berbohong di sekolah ketika ia tidak membawa boks makanannya. "Ibu tidak masak di rumah."


Mengapa berbohong?
Runutan kejadian ini membuat orang tuanya mengkhawatirkan putri kecilnya. Apa sih yang membuat anak berbohong?
1. Takut disalahkan
Mungkin anak memiliki pengalaman buruk tentang bagaimana menghadapi kesalahan. Jika anak pernah dipojokkan dan merasa "terhukum" ketika bersalah, anak akan memilih berbohong untuk menghindari hukuman, tanggung jawab, atau takut disalahkan.
2. Ingin terlihat lebih hebat
Ego anak Alasan lain ketika anak berbohong, ia ingin terlihat lebih hebat dari yang sebenarnya dan ini terjadi pada anak yang sering dibandingkan dengan anak yang lain.
Rasa kurang percaya diri membuat anak bereaksi ingin mengesankan bahwa dirinya lebih dari yang sekarang. Apalagi saat  berada di lingkungan kelompok sosial yang hebat.
3. Merasa tidak punya pilihan
Anak-anak yang berada dalam pola asuh yang kontrolnya terlalu kuat atau orangtua bersifat otoriter, selalu berpikir kesalahan adalah sesuatu yang tidak terampuni. Ketika melakukan kesalahan, anak akan merasa selalu dibayangi ketakutan akan risiko kesalahan.
4. Tidak ingin mengecewakan
Orang tua biasanya selalu berharap anaknya mencapai kemampuan yang optimal, berprestasi di sekolah, dan sebagainya. Kondisi di mana orangtua senantiasa menanamkan ekspektasi yang tinggi ini dapat membuat anak berbohong. "Dari pada ayah/ibu kecewa, lebih baik berbohong."
5. Merasa tidak dihargai
Tanpa kita sadari, sebagai orang tua kita seringkali hanya memperdulikan hasil, tanpa mempertimbangkan proses. Sikap orang tua yang seperti ini membuat anak memilih berbohong, karena anak merasa tidak dihargai.
6. Kurang memiliki ruang
Anak menginginkan keleluasaan aktivitas, yang kadang dianggap orang tua sebagai tidak disiplin. Misalnya saja saat ia ingin bermain, justru pada waktu yang sama ia diharuskan tidur siang.
Source:Anakku.net.

Minggu, 10 Juni 2012

Cara Mengatasi Anak Berbohong

Cara Mengatasi Menghadapi Anak Berbohong - hidup sehat
Bagaimanakah cara menghadapi anak yang berbohong?
  • Ketika mendapati anak berbohong, ajak anak bicara dari hati ke hati, sediakan waktu lebih banyak untuk menjalin komunikasi dengan anak. Katakan bahwa Anda sangat mempercayainya, dan sebaiknya kepercayaan ini dapat dipegang oleh anak.
  • Beri pengertian kepada anak tentang akibat dari berbohong. Ajak mereka melihat sesuatu masalah dari sisi orang lain. Katakan kepada mereka bahwa tindakan bohong tidak dapat diterima apalagi jika dilakukan untuk menyembunyikan kesalahan.
  • Menghukum boleh-boleh saja, tetapi harus disesuaikan dengan usia anak. Untuk anak usia sekolah, hukumannya tidak boleh menonton filem kesayangannya. Namun hati-hati, jangan sampai hukuman tersebut malah menekannya.
  • Jika anak mengakui kebohongannya, Anda patut menghargai kejujurannya. Ajak ia berdiskusi, karena sesungguhnya mereka tengah belajar menapaki hidup. Tugas orang tua membimbing mereka.
  • Pada anak usia tertentu, yang anak lakukan sesungguhnya bukanlah berbohong melainkan berimaginasi. Anda mesti bisa membedakannya.
  • Ajari anak tentang makna kejujuran. Dan ini harus dimulai dari diri sendiri. Tanpa sadar Anda lah 'guru' nya, misalnya saja saat ada telepon untuk Anda, dan dengan berbisik Anda mengatakan "Sstt…bilang Mama sedang mandi." Nah!
Memang kelihatannya sepele, namun saat itulah memori anak merekam 'pelajaran' berbohong dari orang tuanya.
  1. Tempatkan anak sebagai sosok yang dihargai, jadilah pendengar yang baik. Cari jalan tengah dengan memecahkan masalah bersama-sama anak.
  2. Ketika anak berbohong, peluk dia dan katakana "Sayang, Mama tidak marah tapi kecewa dan sedih karena anak Mama berbohong. Allah tidak suka dengan anak yang suka membohongi mama dan papanya."
  3.  Jika anak masih berbohong ketika usianya sudah remaja, Anda mesti mewaspadainya, karena menurut Dr Michael Lewis, psikolog dari Rutgers Medical School  akan berpotensi berlanjut hingga dewasa. Jika perlu Anda mesti minta pertolongan psikolog.

Sabtu, 09 Juni 2012

Masalah dan Solusi Menyusui bagi Ibu


ibu menyusui bayi hidup sehat
Masalah kesehatan seputar putting bisa jadi tak terhindarkan. Apa penyebabnya ?
Banyak, antara lain posisi mulut bayi tidak benar saat menyusui atau kondisi payudara yang terus basah. Yuk, telusuri lebih lanjut.

1. Puting pecah :

Jika puting lecet tidak diatasi dengan benar, maka kondisi puting semakin pecah. Rasanya sangat nyeri terutama saat si kecil menyedot ASI. Jagalah puting tetap kering jika perlu gunakan breast pad, hentikan sementara menyusui di payudara yang nyeri hingga putting sembuh. Sementara itu, pompalah ASI dan berikan pada bayi dengan menggunakan sendok atau cangkir khusus.

2. Payudara bengkak :
Biasanya pada akhir-akhir minggu pertama, payudara bisa sangat menegang dan nyeri jika tersentuh. Seringkali, bengkaknya payudara membuat puting sulit masuk ke mulut bayi. Pakailah bra yang tepat untuk menyangga payudara Anda untuk mengurangi rasa tak nyaman, dan sebelum menyusui si kecil, peraslah sedikit ASI sampai sebagian besar lingkaran hitam seputar puting dapat masuk ke mulut bayi. Jika masih juga merasa tak nyaman, kompreslah payudara dengan air hangat.

3. Kelenjar payudara tersumbat :
Bra yang terlalu sempit dan payudara yang bengkak bila dibiarkan dapat menyumbat kelenjar susu, menyebabkan timbulnya benjolan kemerahan yang nyeri di sekitar payudara. Pencegahannya, susui bayi dan sebaiknya susui bayi untuk mengosongkan payudara. Jika sudah telanjur terjadi, usahakan untuk menyusui lebih sering dari payudara yang tersumbat terlebih dahulu.

4. Radang (mastitis) :
Jika kelenjar payudara yang tersumbat tidak segera diatasi, maka dapat terjadi infeksi akut yang disebut mastitis. Payudara kemerahan, membengkak, dan nyeri jika disentuh. Tetap teruskan menyusui karena Anda perlu mengosongkan payudara. Periksakan ke dokter, mungkin Anda memerlukan antibiotika untuk mengatasi infeksinya.

4. Abses payudara :
Jika peradangan atau penyumbatan kelenjar payudara tidak segera atasi, bisa terbentuk abses payudara. Tubuh demam dan payudara menjadi kemerahan dan terasa sangat nyeri. Dokter akan meresepkan antibiotika untuk menyembuhkan abses, dan jika gagal, nanah perlu dikeluarkan dengan cara pembedahan ringan. Konsultasikan lebih lanjut pada dokter.

Jumat, 08 Juni 2012

Cara Memperkenalkan Uang pada Anak



Seringkali kita sebagai orang tua bertanya-tanya, "Kapan ya saat yang tepat memperkenalkan uang pada anak? Umur berapa dan bagaimana caranyaJangan-jangan terlalu cepat atau malah terlambat…." Pertanyaan-pertanyaan tersebut sangat wajar ditanyakan karena sebagai orang tua, pastinya kita ingin anak kita 'melek' finansial sejak dini. Bukan begitu?


Pada saat anak mulai menunjukkan minat terhadap lingkungan sekitar, juga terhadap benda di sekelilingnya ada baiknya pula kita memperkenalkan uang baik dari pengenalan bentuk maupun makna dari uang tersebut agar anak menjadi hemat dan cermat dalam menggunakannya. 

Sebagai dasar kita bisa mulai dengan 2 hal besar, yaitu :
  1. Uang sebagai alat tukar dan
  2. Uang sebagai alat investasi
Uang Sebagai Alat Tukar
Salah satu fungsi dasar uang yang diperkenalkan kepada seorang anak adalah sebagai alat tukar atau belanja. Dengan uang yang dimilkinya anak dapat membelanjakan dengan sejumlah barang seperti permen atau jajan kesukaannya. Mengajarkan kepada anak untuk cermat dalam membelanjakan uang yang dimilikinya akan menghindarkan dari sikap  boros dan menghargai fungsi lain dari uang.
Berbelanja memang mengasyikkan namun sebaiknya anak juga tahu bagaimana berbelanja yang baik dan bertanggung jawab.

1. Berbelanja yang dibutuhkan
Mereka boleh berbelanja namun ajarkan untuk mendahulukan yang mereka butuhkan. Berikan pilihan dalam setiap tindakan belanja yang mereka lakukan. Beli permen atau buku? Beli mainan atau sepatu. Hal ini memberi pelajaran bahwa ada skala prioritas dan kebutuhan yang harus dipenuhi terlebih dahulu dibanding yang diinginkan.

2. Berbelanja bertanggung Jawab
Upayakan agar anak juga menghitung pengeluarannya sendiri, dengan cara menanyakan apa saja yang telah dibeli dan mengapa barang atau makanan itu dibeli, dengan begitu anak akan terangsang untuk mengemukakan alasan untuk apa uangnya dibelanjakan. Apabila dirasakan perlu orangtua dapat menasehati agar tidak melakukan pengeluaran yang memang dirasa tidak perlu, dengan demikian anak akan selalu terbiasa untuk mengawasi pengeluaran uangnya sendiri.


Uang sebagai alat investasi
Fungsi lain yang juga bisa dikenalkan sebagai pendidikan anak adalah fungsi Investasi. Berikan pemahaman bahwa kebutuhan kita juga ada dimasa depan dan keinginan bisa diwujudkan dengan cara mengurangi penggunaan uang untuk dikumpulkan guna mencapai keinginan itu. Misalnya: saat anak ingin memiliki sepeda, tapi uang sekarang tidak cukup. Maka kita bisa mengajarinya untuk mengumpulkan sedikit demi sedikit dengan menyisihkan sebagian uang saku yang kita diberikan pada anak. Caranya adalah menabung secara rutin untuk mendapatkan sepeda yang dia inginkan.

Pertanyaannya adalah, bagaimana agar anak gemar menabung ?

1. Berikan celengan yang menarik
Agar anak gemar menabung, tabungan dapat berupa celengan yang bentuknya disukai anak. Mengapa? Karena bila anak suka pada bentuk celengannya maka akan lebih mudah memikat si anak untuk menyimpan uangnya dalam celengan tersebut. Jangan hanya berupa kaleng susu atau kotak sepatu. Buat lebih menarik seperti Spongebob, rumah barbie,  Winny The Pooh, dan sebagainya.

2. Berikan Pujian
Banyak dari kita bersemangat di awal tapi melempem di belakang. Itu juga yang terjadi pada anak. Berikan selalu pujian yang konsisten terhadap kerja kerasnya menyisihkan uang jajan. Meskipun tampaknya sederhana, namun pujian ini merupakan satu bentuk penghargaan kita terhadap apa yang telah dilakukan anak dan akan memacunya untuk melakukan hal yang sama secara terus menerus. Hal ini bukan hanya memberikan anak bekal di keuangan, namun mengajarkan pada anak untuk disiplin dengan keputusannya.

Orang tua sebagai contoh 
Jangan lupa bahwa anak akan meniru apa yang orang tua lakukan. Jadi sebelum mengajarkan pada anak seharusnya kita juga melakukan apa kita ingin anak lakukan demi kebaikannya. Dalam hal keuangan, kita minta anak kita menabung, alangkah baiknya kita juga melakukan hal yang sama. Kita bisa membuat celengan yang diletakkan bersebelahan dengan celengan sang anak dan sama-sama memasukkan sejumlah uang kedalam celengan tersebut.

Contoh lain adalah, untuk berhemat kita biasa membawa bekal makan siang ke kantor. Kita bisa melakukan hal yang sama pada anak. Berikan penjelasan mengapa kita sebaiknya membawa bekal dari rumah.
Hal-hal yang tampaknya sederhana akan ditiru anak kita. Jadi, biasakan melakukan hal-hal yang baik dan hindarilah melakukan hal-hal buruk yang bakal ditiru sang buah hati. Dengan memberi bimbingan dan contoh yang baik, maka anak pun dapat mengenal dan memahami makna uang dengan mudah, apalagi hal tersebut dilakukan sejak dini. Eko Endarto,RFA - Financial Planner Finansia Consulting, Jakarta